top of page

NIJO: volume 04


Pada sebuah manga berjudul Nozoki Ana diceritakan Tatsuhiko memilih untuk menjemput Emiru di kota asalnya dan pada akhirnya menunggu Emiru setelah mereka berpisah, dimana Tatsuhiko tetap menunggu di tempat yang sama dimana mereka bertemu, setelah beberapa tahun. Pada film anime berjudul Kimi No Na Wa, bercerita hal yang tidak jauh berbeda, Taki dan Mitsuha yang sudah beberapa kali bertukar raga, akhirnya memutuskan untuk merubah waktu. Mitsuha bahkan memutusukan untuk bertemu Taki walaupun Taki tak mengenalinya pada masa itu. Dan saat Taki ingin bertemu Mitsuha setelah mereka tidak bertukar raga lagi, namun tidak semudah apa yang dibayangkan.


Semua tentang keputusan, saya belajar untuk memutuskan hal yang akan saya lakukan dalam hidup. Pada dua cerita itu walaupun mereka memutuskan hal yang tidak akan mudah, bahkan pedih untuk dijalani namun mereka berani. Keberanian ini yang membawa kita berjalan lurus, bertukar dengan orang, berpindah, pergi, mencari, menolong, atau menunggu? Dengan hasil yang menyakitkan atau bahagia, itu adalah sebuah resiko dari setiap hal yang sudah saya putuskan, di awal.


Saat kecilpun saya diajarkan tentang arti penyesalan, dikatakan selalu terlambat, namun tidak muncul saat anda berhasil. Awal dari sebuah penyesalan adalah keputusan. Tetap awalnya adalah keinginan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Bisa kecil berdampak besar atau sebaliknya atau sejajar.


"Ini bukan jalanku, saya tidak bisa menjadi seperti ini,"

luapan kesedihan, kekecewaan akan keputusan dan berujung akan keputus asaan dan kemarahan akan sesuatu yang tidak mendukung. Ya pendukung, setiap hal yang diinginkan pasti ada yang dipandang, dijadikan misi untuk menjadi visi. Diteruskan dengan menacari pendukung yang lain seperti orang, situasi, kondisi, tempat dan nominal. Namun pada akhirnya, setiap keputusan kembali lagi pada orang yang memutuskan. Apakah ingin melanjutkan atau berhenti, dengan atau tanpa dukungan.


Disinilah saya menjadi manusia, bertanggung jawab atas semua yang saya gambarkan. Hasil apapun sudah pernah saya rasakan, kepedihan dan bahagia bisa saya rasakan bersama, dalam rasa syukur. Entah apakah semua orang lupa dengan ini, namun saya rasa, syukur adalah modal dalam menjalani hidup.


Pada akhirnya, saya terbang ke sebuah pulau tropis di utara Indonesia, untuk merenung dan mencoba melepaskan diri dari keputusan saya untuk menjadi saya yang akan datang. Saya mencoba meringankan beban saya untuk melihat dunia yang sendu dalam biru. Lautan yang mengitari pulau, danau dan gunung serta beberapa bukit yang ada dalam Ternate. Bersama dia yang selalu ada, walaupun sebelumnya kita sangat jauh namun hari ini kami cukup dekat.


Sebuah keputusan sudah saya ambil, ya baru saja. Untuk masa depan saya sendiri, tanpa memandang siapapun orang yang ada di sekeliling saya. Untuk apa? Untuk saya sendiri, bukan untuk bangsa ini. Keputusan ini bukanlah keputusan yang besar, namun bermakna dan bisa meluas. Keinginan dan harapan saya untuk membahagiakan orang akan terwujud dengan hal ini.



Putuskanlah sendiri hidupmu, jangan sampai engkau putus asa dalam menjalaninya.

Oh, I saw crocodile!



NIJO: volume 04

bottom of page